Kenali Apa Itu Buzzer? Berikut Definisi Serta 4 Cara Kerjanya di dalam Media Sosial
Istilah buzzer bisa menjadi sudah akrab dengan beberapa orang yang sering menghabiskan saat di tempat sosial. Terlebih, perkembangan buzzer atau pendengung ini makin kencang saat berjalan pemilihan presiden pada tahun 2019. Nah, ternyata peran buzzer termasuk tidak hanya berhenti pada masalah atau tema-tema politis tertentu. Buzzer umum dikenal di dalam dunia bisnis atau pemasaran. Namun, apa yang memang dimaksud dengan buzzer ini? Simak ulasannya berikut ini.
Apa itu buzzer?
Buzzer merupakan pendengung atau seseorang dengan amplifikasi Info tinggi (Sumber: Pexels)
Menurut Collins Dictionary, buzzer didefinisikan sebagai seseorang atau suatu hal yang mendengung atau alat elektronik dengan kebolehan mendengungkan nada untuk menarik perhatian seseorang. Sedangkan, Kamus Besar Bahasa Indonesia membatasi buzzer atau pendengung sebagai orang yang menyebarkan rumor atau gosip; lebih-lebih melalui tempat sosial; untuk menjadi perhatian banyak orang sehingga hal berikut menjadi percakapan banyak orang https://casakreatif.com/ .
Rismi Juliadi di dalam risalah ilmiahnya berjudul “The Construction of Buzzer Identity on Social Media” membatasi buzzer sebagai seorang aktor di tempat sosial yang berperan sebagai pemengaruh (influencer) dan bertugas untuk membujuk para pengikutnya berkenaan topik tertentu. Menurut paparan Juliadi, buzzer melakukan tindakan seolah dirinya adalah mikro-selebriti dan miliki basis pengagum tertentu.
Mohammad Rinaldi Camil di dalam risalahnya yang dimuat The Conversation menyebut bahwa pendengung (buzzer) merupakan individu atau account tempat sosial dengan kebolehan amplifikasi pesan yang bergerak atas dasar motif bayaran dan sukarela.
Secara umum, buzzer merupakan subjek khusus di dalam tempat sosial, bisa berwujud individu maupun sekelompok account dengan satu individu sebagai administrator dan miliki kebolehan untuk mempengaruhi para pengikutnya atau massa.
Baca juga: Influencer Marketing: Pengertian, Jenis, dan 6 Tren Sepanjang 2022
Fungsi buzzer
Buzzer miliki fungsi untuk membangun opini atau topik obrolan publik di tempat sosial (Sumber: Pexels)
Apply to high quality jobs only at E K R U T
REGISTER NOW
Berdasarkan definisi-definisi buzzer di atas, nampak bias negatif pada buzzer nampak lebih nyata dari segi fungsi atau manfaatnya. Meski demikian, buzzer miliki beberapa fungsi yang bisa digunakan untuk beraneka tujuan positif. Beberapa fungsi buzzer itu pada lain adalah sebagai berikut.
1. Membangun topik obrolan di tempat sosial Jasa Buzzer
Buzzer terlampau berperan di dalam dunia tempat sosial. Berjuta-juta orang yang berdiskusi di tempat sosial kebanyakan miliki sudut pandang berbeda satu sama lain. Buzzer datang untuk mengakomodasi fragmentasi perspektif pengguna tempat sosial ini suatu topik tertentu.
Menurut riset yang dikerjakan Juliadi, buzzer miliki perang untuk menyebabkan topik obrolan dan dapat melakukan tindakan sesudah beroleh respons dari pengikutnya. Dari pengikut tersebut, topik dapat disebar secara simultan kepada relasi antar pengikut (followers). Kecepatan Info di tempat sosial, lebih-lebih Twitter, menyebabkan buzzer berdampak instan pada pembentukan opini di ruang publik tempat sosial.
2. Dapat digunakan untuk representasi citra
Buzzer miliki kebolehan amplifikasi yang bisa digunakan di dalam sistem representasi citra seseorang, produk, atau suatu bisnis khusus di tempat sosial. Keberadaan buzzer sebagai pendengung bisa diarahkan kepada sisi positif seperti memperkuat citra suatu individu atau bisnis khusus melalui paparan topik singkat di tempat sosial dengan pola persebaran cepat dan saling terkait antar pengikut.
Baca juga: 5 Perbedaan Micro Influencer VS Macro Influencer
3. Menunjang sistem promosi dan branding
Fungsi buzzer yang satu ini hampir sama dengan pembentukan representasi citra. Perbedaannya, fungsi promosi dan branding ini dikerjakan dengan sengaja atau berada di dalam ranah relasi bisnis atau kerja sama tertentu. Buzzer merupakan pendengung yang bisa memasukkan suatu topik di dalam arus komunikasi dan Info melalui tempat sosial. Kemampuan buzzer bisa membangun dan menguatkan opini kepada para pengikutnya di tempat sosial ini bisa menopang promosi suatu product secara persuasif.
Baca juga: 5 Tips Membuat Konten yang Viral
Dampak positif dan negatif buzzer
Buzzer bisa berdampak negatif sebab kurangnya sistem pengukuran kebenaran Info (Sumber: Pexels)
Berikut ini adalah beberapa dampak positif dan negatif dari peran buzzer di tempat sosial yang bisa kita temukan melalui anggapan sederhana.
Dampak negatif buzzer Dampak positif buzzer
Dapat menyebabkan distorsi Info di tempat sosial Dapat memperkuat suatu sudut pandang atau anggapan dari para pengguna tempat sosial pada suatu topik
Menyebarkan hoax atau kabar bohong Menunjang sistem branding untuk suatu individu, produk, atau merk khusus secara persuasif
Membangun cerita atau konspirasi yang kebenarannya belum terukur Mempercepat laju Info dan komunikasi suatu topik jikalau dikerjakan melalui beberapa siasat seperti penggunaan tagar atau account anonim di dalam jumlah tertentu
Memicu konflik di tempat sosial dan mempertajam kecurigaan antar pihak di dalam bermedia sosial Memicu pertemuan banyak individu dengan sudut pandang sama di dalam percakapan terkait topik yang dilempar oleh buzzer
Baca juga: Memahami Key Opinion Leader (KOL) dan perannya di dalam Marketing
4 Cara kerja buzzer di dalam tempat sosial
Buzzer miliki cara kerja komunikatif dan informatif secara terus menerus dan simultan (Sumber: Pexels)
Jika merujuk pada riset yang dikerjakan oleh Rismi Juliadi, buzzer miliki cara kerja umum yang merujuk pada pangsa pengikutnya di tempat sosial. Adapun beberapa cara kerja itu didapat Juliadi dari para informannya yang dulu menjadi buzzer untuk topik-topik tertentu. Berikut ini adalah beberapa cara kerja buzzer di dalam tempat sosial yang bisa kita ketahui.
1. Konsistensi
Hampir sama dengan cara kerja influencer, seorang buzzer kudu miliki kecakapan di dalam segi konsistensi untuk memperbarui konten. Buzzer miliki tuntutan untuk berkhayal para audiensnya, sehingga ia kudu beri tambahan hal-hal miliki nilai dengan konten-konten khusus bagi pengikutnya.
Buzzer tidak hanya menyoal paparan cuitan Twitter atau foto, tetapi termasuk sering manfaatkan video bahkan tautan berita daring. Umumnya, semua tempat itu berafiliasi dengan buzzer berikut untuk memperkuat argumen mereka.
2. Membangun opini publik
Selain konsistensi, buzzer termasuk dituntut miliki kecakapan di dalam ranah pengetahuan komunikasi, lebih-lebih di dalam membangun opini publik. Buzzer berperan untuk mempengaruhi para pengikut mereka di tempat sosial untuk cenderung ke tidak benar satu sudut pandang, individu, produk, atau merk bisnis tertentu.
3. Interaksi yang simultan
Sebagai agen komunikasi dunia maya, seorang buzzer termasuk bertanggung jawab pada klien dan juga tujuan audiens yang mereka tangani. Hal ini menyebabkan buzzer kudu miliki cara kerja sebanding untuk mengaplikasikan tuntutan klien sekaligus beroleh implikasi positif dari pertalian dengan para pengikutnya. Interaksi yang dikerjakan buzzer termasuk kudu miliki dampak positif pada keberlangsungan atau retensi pengikut.
4. Dukungan tim untuk memperkuat argumen
Buzzer di sisi lain termasuk seringkali membutuhkan kerja tim dengan menyebabkan akun-akun baru atau kombinasi para buzzer untuk saling menopang satu sama lain di dalam suatu topik pembicaraan. Beberapa account tempat sosial dibuat secara instan dan tidak miliki latar belakang kuat, tetapi akun-akun ini justru bisa berdampak untuk membentuk argumen buzzer atau bahkan memperkuatnya.
Itulah tadi beraneka hal berkenaan buzzer yang kudu kamu ketahui. Meski erat hubungannya dengan ekses negatif di dalam bermedia sosial, tetapi buzzer nyatanya bisa digunakan untuk tujuan positif. Beberapa peran buzzer yang positif bisa disalurkan melalui bisnis promosi, pemasaran, hingga branding.
Bagi kamu yang menghendaki berkarier di bidang tempat atau komunikasi, peran sebagai buzzer kemungkinan bisa menjadi batu loncatan bagi kamu. Menjadi buzzer membutuhkan kebolehan komunikasi, argumentasi, dan anggapan yang kuat untuk membangun suatu topik bahasan bagi semua khalayak.